Rolet sendiri biasanya lebih dikenal dalam dunia perfilman, di mana seorang aktor atau aktris berperan sebagai karakter tertentu dalam sebuah cerita. Namun, rolet juga dapat ditemui dalam teater modern, di mana seorang aktor atau aktris juga berperan sebagai karakter yang telah ditulis dalam naskah teater. Salah satu perbedaan utama antara rolet dan teater tradisional adalah dalam hal proses pementasannya.
Menurut Budi Irawan, seorang pakar seni pertunjukan dari Universitas Pendidikan Indonesia, “Di dalam rolet, seorang aktor atau aktris memiliki lebih kebebasan untuk mengekspresikan karakter yang dibawakannya. Mereka dapat menyesuaikan gerak, ekspresi wajah, dan suara sesuai dengan karakter yang mereka perankan. Sedangkan dalam teater tradisional, para pemeran biasanya sudah memiliki aturan-aturan yang harus diikuti dalam pementasan, seperti gerak tari, busana, dan dialog yang telah ditentukan.”
Selain itu, perbedaan antara rolet dan teater tradisional juga terletak pada tema dan cerita yang dibawakan. Menurut Haryanto Darmawan, seorang peneliti seni pertunjukan dari Universitas Gadjah Mada, “Rolet cenderung membawa cerita-cerita modern yang lebih sesuai dengan zaman sekarang, sementara teater tradisional lebih sering mengangkat cerita-cerita klasik dan mitologi yang sudah ada sejak zaman dulu.”
Namun, meskipun terdapat perbedaan antara rolet dan teater tradisional, keduanya tetap memiliki nilai seni yang tinggi dan dapat memberikan pengalaman yang berbeda bagi penontonnya. Sebagai penikmat seni pertunjukan, kita dapat menikmati keduanya dengan cara yang berbeda-beda dan mengapresiasi keunikan masing-masing bentuk seni tersebut.